haree geene ga Gaul?? Plis dehh....

Cuma mau menginventarisasi berapa akun yang ku punya di internet
email ada 3: yahoo, google, dan ovi
komunitas: friendster, goodreads, facebook, twitter, youtube, muxlim, politikana, francaisfacile,... (apaan lagi ya??)
blog: multiply, blogspot,... (apa lagi ya??)
Chat: nimbuzz, skype, ym, gtalk, ... (dan di komunitas yang ada fasilitas chat).

Buat apa sih register banyak banget akun kalo toh pada jarang dipake? terus kalo udah jarang login lupa deh sama passwordnya :D
Kata orang sih biar gaul gettho!! jadilah orang2 jaman sekarang bergaulnya cuma di internet aja, di dunia maya (mending gaul sama Luna Maya aja deh hehe...).

kalo aku niatnya mau ikutan nulis-nulis dan berdiskusi. tapi ga bisa aktif banget, karena 3M: MALES, MALU, MINDER (loh malu dan minder kan sama aja!!), mmmm..... kalo gitu M satu lagi: Mandeg/Mentok, itu loh, masih belum bisa nulis, jadi agak susah menuangkan ide-ide/pikiran ke dalam bentuk tulisan. jadi baru nulis separo udah bingung mau nyambunginnya gimana. yang ada cuma terbengong-bengong depan komputer, terus jadi ngegame or chatting :D

Congratulations, My Brave Warrior!

You have defeated set and his minions,  
and thwarthed his evil plans,
peace and harmony reside again in the two lands.

for this mighty deed your name will live in the hearts 
and minds of our people for all eternity...  
...and you'll get ton of golds, gems and a big, big villa on the nile!

Hahaha.....!!!! great job! yeahhh.........!!! kata-kata di atas itu bukan karanganku loh, itu ucapan selamat setelah hampir sebulan, akhirnya aku berhasil menyelesaikan game LUXOR di komputer, sampe level 13-10. Ga penting banget yah?! :D
setelah ini main game apa lagi ya?

Demografi Balikpapan

weisss... judulnya kerenn banget yah?!

Demografi apaan aku juga ga terlalu ngerti, maksudku orang-orang dari suku/daerah mana kah yang mendiami kota Balikpapan?
 Terinspirasi dari ngobrol-ngobrol dengan seorang bapak yang menurut ceritanya dia lahir dan besar di kaltim, balikpapan dan tarakan.
Begini lah kira-kira obrolan kami di suatu siang di teras depan rumahnya sambil ngeteh hangat ketika hujan rintik-rintik ;p

Aku : "Pak, penduduk asli balikpapan ini orang apa ya, ga ada bahasa daerahnya ya ?"
Bpk : "Orang yang pertama datang ke balikpapan adalah suku makasar. Disebut Balikpapan karena dulu orang-orang dari kerajaan Kutai mau mengirim kayu ke Majapahit tapi selalu karam, jatuh di daerah balikpapan ini, dan kayunya kembali ke daerah kerajaan Kutai (bener begitu kan Pak??)
Aku : "kalo "manuntung" itu artinya apa Pak? di bawah lambang kota Balikpapan kan ada tulisan manuntung tuh?"
Bpk : "Manuntung artinya selesai, itu bahasa Banjar" (suku di kalimantan selatan).
Aku : "Tapi kebanyakan orang-orang sini kalo ngomong jawatimuran ya Pak?"
Bpk : "Memang ada yang bilang kalo Balikpapan ini perluasannya Jawa Timur"
terus dia bilang gini "orang Jawa dan Cina ada di seluruh dunia, tapi orang (dari) seluruh dunia ada di Balikpapan" dalam hatiku "Iya deh Pak!, yang orang asli balikpapan... he...he..."

Kubangun, Kujaga, Kubela

ada yang belum tau kata-kata itu? Cobalah berkunjung ke Balikpapan, maka di sepanjang jalan akan banyak ditemui kata-kata tersebut. Apa maksudnya?? aku sendiri juga belum tau. Maklumlah di Balikpapan baru sebulan :) Banyak hal-hal menarik yang kutemui disini, khususnya tentang penataan kota 1. selain 3 kata-kata itu, yang banyak ditemui di Balikpapan adalah tempat sampah, hebatnya lagi, tempat sampah disini terpisah antara sampah kering dan sampah basah (di beberapa tempat ada tempat untuk sampah logam). jarak antar tempat sampah tidak terlalu jauh, jadi warga tidak ada alasan untuk membuang sampah sembarangan dengan alasan tidak tersedia tempat sampah kan?? Untuk tempat sampah yang lebih besar (disebut TPS=tempat pembuangan sampah), berupa bak sampah besar, diberi keterangan waktu pembuangan sampah antara 18.00-06.00 WITA Para pemulung pun jadi lebih mudah untuk mengambil dan memilih sampah. Ikut senang kan bila bisa membantu orang lain? 2. Tidak banyak jembatan penyebrangan di Balikpapan. Yang banyak adalah zebra cross. antara dua jalur (atau lajur ya?) diberi pagar pembatas, setiap...... (berapa ya? belum sempat ukur), kira-kira 100-200an meter ada ruang untuk zebra cross itu, diatasnya diberi papan bertuliskan: Anda Menyebrang disini dilindungi UU (hihihi... lucu ya? sekalian sosialisasi UU Lalu lintas) 3. Angkot. Ya, di balikpapan banyak angkot, ada 8 jurusan (nomor jalur 1-8). Tidak ada bis dalam kota, kalo mau naik bis ya ke Samarinda. Tapi angkot-angkot disini tidak ada yang ngetem, dan ga ada (belum kutemukan) pungli di jalanan tuh. Oia, salut juga untuk pak dan bu polisi yang mengatur ketertiban disini, kerjanya keliatan. Banyak yang turun ke jalan menyebrangkan orang-orang dan mengatur lalu lintas, terutama kalo jam-jam padat, seperti pagi hari maupun malam minggu. 3 poin dulu untuk saat ini, nanti kalo ku temukan hal-hal menarik lain ku tulis lagi, otreh!! loh, judulnya kok ga nyambung?? maksudku dengan judul di atas adalah apakah banyaknya papan bertuliskan 3 kata itu mempengaruhi kebiasaan (membentuk karakter) warganya? sempat ku dengar juga di radio, ada tambahan dibelakang 3 kata tersebut jadi: kubangun dengan ilmu, kujaga dengan amal, kubela dengan doa. mmmmm....... Nice words, kata-kata yang bijak bukan?? I like it :) (eh, ada foto-foto yang mau ku upload juga, tapi mana filenya ya? besok lagi deh ku edit)

The Paradox of Our Age

The Paradox of Our Age  
Author Unknown

We have taller buildings, but shorter tempers; wider freeways, but narrower viewpoints; we spend more, but have less; we buy more, but enjoy it less. We have bigger houses and smaller families; more coveniences, but less time; we have more degrees, but less sense; more knowledge, but less judgment; more experts, but more problems; more medicine, but less wellness. We spend too recklessly, laugh too little, drive too fast, get too angry too quickly, stay up too late, get up too tired, read too seldom, watch TV too much, and pray too seldom. We have multiplied our possessions, but reduced our values. We talk too much, love too seldom and lie too often. We've learned how to make a living, but not a life; we've added years to life, not life to years. We've been all the way to the moon and back, but have trouble crossing the street to meet the new neighbor.

We've conquered outer space, but not inner space; we've done larger things, but not better things; we've cleaned up the air, but polluted the soul; we've split the atom, but not our prejudice; we write more, but learn less; plan more, but accomplish less. We've learned to rush, but not to wait; we have higher incomes; but lower morals; more food but less appeasement; more acquaintances, but fewer friends; more effort but less success. We build more computers to hold more information, to produce more copies than ever, but have less communication; we've become long on quantity, but short on quality.

These are the times of fast foods and slow digestion; tall men, and short character; steep profits, and shallow relationships.
These are the times of world peace, but domestic warfare; more leisure and less fun; more kinds of food, but less nutrition. These are days of two incomes, but more divorce; of fancier houses, but broken homes.

These are days of quick trips, disposable diapers, throwaway morality, one-night stands, overweight bodies, and pills that do everything from cheer, to quiet, to kill.
It is a time when there is much in the show window and nothing in the stockroom.

Think about it. Read it again. Value and embrace your family, your faith, your friends, and your life dearly.

Copas tanpa diedit dari:
http://www.themodernreligion.com/basic/charac/essay_friend_paradox.htm

mavie

mavie itu singkatan namaku mirsa virdiani (agak-agak maksa ya?) kalo dalam bahasa perancis, bisa juga berarti my life. Jadi blog ini isinya ya tentang aku, pengalamanku, pemikiranku, all about me, egosentris (narsis??) gitu deh. Yang mau komentar, kritik, saran juga boleh tapi ingat ya: this is my life, not yours, kalo kamu mau narsis juga buat blog sendiri donk!!! :D Mari nge-Blog!