27 September 2010

Sparkling! Blink.. Blink.. ;)

 when camera (used by beginner) meet crystal jewellery ....

Norak!!
Biarin :p

Begitulah yang terjadi padaku setelah beli kamera baru, masih malu-malu buat hunting ke tempat umum, jadilah barang-barang apapun yang ada di rumah jadi obyek foto.
Ini pas ada sepupuku yang titip beliin perhiasaan khas kalimantan, umumnya terbuat dari batu dan kristal. Sekalian aja ku foto, kayaknya bagus juga. sayang cahayanya kurang (lagi mendung dan di dalam rumah), kalo difoto pake cahaya dari kamera (blitz) malah cahaya dari kristalnya ga keluar. Jadilah begini hasilnya. lumayan bagus kan? cukup bagus lah kalo besok-besok mau buat display di toko online hehehe..... (toko nya siapa ya???)

24 September 2010

Mudik Jogja

Mudik atau pulang kampung biasa dilakukan orang2 (Indonesia khususnya Jawa) pada saat hari raya Idul Fitri (atau sering disebut Lebaran).
Kampung itu bisa tempat kita lahir atau tempat asal orangtua (nenek/kakek, buyut, moyang, dkk).
Aku lahir di Jakarta, sejak 1996 merantau ke Jogja, lalu orangtuaku pindah ke Jogja tahun 2000, punya suami orang Jogja, dan sekarang KTP juga Jogja. Jadi boleh dong kalo ku bilang kampungku Jogja?? hehe... ;)

Kenapa disebut Mudik?
Mulih Udik po piye? aku ra weruh je *sok Jogja jebule ra iso* :D (yg orang Jogja silahkan tertawakan aku, gpp kok)

Jogja terletak di pulau Jawa bagian tengah, berbatasan dengan Gunung Merapi di sebelah utara dan Laut/ Samudera Hindia di sebelah selatan.

Gunung Merapi difoto dari pesawat penerbangan Jog-Bpn 19/09/10

 Pantai Kukup pagi hari 18/09/10

Note:
Jogja pada tulisan ini maksudnya propinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Kalo pengertiannya kota (madya) Jogja berarti kampungku lebih tepat adalah (kabupaten) Sleman/ (kecamatan) Godean. 

22 September 2010

D3000

Sudah cukup lama juga ga posting tulisan disini. yahh... itulah yang terjadi selama aku mudik Jogja kemaren, 10-19 September. Niatnya sih setiap jalan2 mau nulis2 dikit terus posting dari ponsel, tapi nyatanya tidak terjadi kan?? Hahaha...:D semudah apapun fasilitas yang tersedia kalo emang niatnya kurang ya ga terwujud lah.

Satu lagi fasilitas yang seharusnya membuatku tambah rajin nge-blog, walaupun mungkin tidak berupa tulisan, hanya foto-foto. Inilah oleh-oleh dari Jogja : Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) merk Nikon tipe D3000. sudah lama aku pengen punya kamera SLR (jaman ku kuliah dulu belum ada D-nya), pernah belajar dikit fotografi waktu masih kuliah, sekarang udah banyak lupa. Jadi harap maklum kalo foto-foto yang ku tampilkan di sini masih jelek-jelek, semoga makin lama makin bagus ;)

 inilah kamera baruku, difoto pake kamera ponsel 

11 September 2010

Picturing IDUL FITRI

A picture is worth a thousand words
(alasan padahal lagi males nulis)

Kurang lebih seperti itulah suasana (sholat) Idul Fitri 1 Syawal 1431H / 10 September 2010 di lapangan Merdeka Balikpapan.

Laporan BAZMA kota Balikpapan (zakat infak sodaqah seluruh Balikpapan): berupa beras 800rb an Kg, berupa uang sejumlah total 19 milyar rupiah. Keren kan Balikpapan??
Semoga tersalurkan dan dimanfaatkan dengan baik dan benar.

Taqabbal Allaahu minna wa minkum
Semoga Allah menerima (amal ibadah) dari saya dan kamu (kita)

08 September 2010

Surga dan Neraka

Ini salah satu cerita favoritku tentang surga dan neraka. Aku lupa baca dimana dan bagaimana kata-katanya, ini ku ceritakan lagi dengan kata-kataku sendiri. Silahkan protes! :D

alkisah surga dan neraka adalah 2 tempat dengan fasiltas yang sama, lihat saja ruang makan keduanya, memiliki meja panjang yang sama. Tiap-tiap meja dilengkapi 2 kursi panjang di setiap sisinya (lah ini surga apa warteg ya? :p)
Di atas meja diletakkan piring2 dan sendok garpu sesuai jumlah penghuninya. Jadi nantinya mereka duduk saling berhadap-hadapan (mungkin lebih tepat kayak asrama daripada kayak warteg).
"hey, lihat! Kenapa sendok n garpunya panjang banget. Gimana cara makannya?"

Mari kita lihat, bagaimana cara penghuni surga dan neraka makan.
Di neraka dulu ya?
mereka sudah kelaperan banget, sejak masuk neraka belum bisa makan apapun. Ketika dihidangkan makanan, mereka hanya bisa melihatnya saja. Sudah berusaha mengambilnya tapi selalu tumpah karena sendok dan garpunya terlalu panjang maka makanan tidak bisa masuk mulutnya. Bayangkan, udah laper stress lagi (dan tau sendiri dong kenapa mereka bisa masuk neraka? Akibat ga mempergunakan akalnya dan rakus + sombong + .... ~silahkan dilanjutkan~)

Lalu gimana dengan penghuni surga?
Udah bisa nebak kan? Mereka makan dengan santainya, mereka saling tolong menolong, memberi makan (menyuapi gitu).

Yah begitulah kurang lebih ceritanya.
Pasti ada yang mau protes nih, "kenapa ga makan pake tangan??"
Bagus deh kalo masih bisa protes, berarti akalnya masih dipake (wong ini cerita ngawur, tapi se-ngawur2nya tetap ada hikmahnya), ada harapan masuk surga tuh :p apalagi kalo diseimbangkan dengan memakai hatinya. Sipp deh!
Semoga kita termasuk golongan para penghuni surga. Amin.

01 September 2010

Berkunjung ke Rumah Quran


Beberapa hari yang lalu ku mendapat telpon dari sebuah lembaga kursus bahasa untuk anak-anak, tempat ku pernah bekerja di sana (boleh sebut nama ga ya?? Fun Language Course) kurang lebih seperti ini:
"mba Icha (nama panggilanku di FLC), hari jumat ikut yuk, kita mau field trip ke Rumah Quran, bisa ga? nanti mba icha mendampingi anak-anak aja, mereka sudah dibagi beberapa grup"
"Oke, aku ga ada acara kok hari jumat. Jam berapa?"
"satu lima belas sampe setengah enam"
ga pake terlalu banyak tanya, aku pun oke aja. mengisi waktu luang di bulan Ramadan, ke Rumah Quran bersama anak-anak, kayaknya asik nih :)

Inilah oleh-oleh beberapa foto Rumah Quran, lokasinya agak sulit dijangkau kendaraan besar, karena belum diaspal, jadi kami turun dari bis lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Kondisi bangunannya juga dari kayu, sederhana, tapi asri di tengah hijaunya pepohonan.
Dan..... ketika waktu sholat tiba, ternyata di sana sulit air, belum ada sumur apalagi PDAM, jadi beberapa anak harus tayamum, dan beberapa anak memilih untuk segera pulang dan sholat di rumah.
memang tak banyak informasi yang ku dapat tentang Rumah Quran ini, bila dilihat sepintas memang tampaknya ditujukan untuk anak-anak kurang mampu di daerah sekitarnya (dan baru ku tau setelah pulang ke rumah, suamiku bilang daerah Kilo/Km 17 itu terkenal sebagai daerah prostitusi). Kalo memang seperti itu kondisinya, aku salut sama Bu Wilda dan teman-temannya yang berinisiatif membuat Rumah Quran ini (Ehhmm senangnya mengetahui masih banyak orang-orang baik :) :))

 

Pada Malam

Gelap
Tanpa cahaya
Hening
Tanpa kata
Di antara detik-detik sang penunjuk waktu
Dan detak-detak denyut jantung
Dapatkah kau mendengarnya?
Suara hatimu?
Apakah yang disampaikannya?
Tentang kau (al insan/ QS 76)
Tentang bulan (al qamar/ QS 54)
Tentang bintang (an najm/ QS 53)
Tentang malam (al lail/ QS 92)
Dan ketika secercah cahaya di atas cahaya menerangi hatimu,
sirnalah gelap
Lalu dengarkanlah suara hatimu menemani,
dalam hening

*usahaku mencoba memberi makna pada malam dan memahami lailatul qadr (btw, asik juga nulis puisi ;) )

Wamaa 'adraaka maa lailatul qadr?
(dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?)