16 August 2013

7 days of Shawwal (baca: Mudik)

Iya, aku mudik sejak 27 Ramadan sampai 7 syawal. Mudik ke Jogja dong!
Harusnya pas ya kalo mau sekalian puasa syawal 6 hari.

Aku pernah dengar di beberapa daerah tuh ada tradisi Lebaran Ketupat, jadi 1 syawal itu belum makan ketupat dulu,  melanjutkan puasa lagi 6 hari, baru deh makan ketupat. Bagus ya sebenarnya. Tapi yang berkembang adalah tradisi lebaran hari kedua, ketiga, ..... dst. Lalu ada yang namanya: Cuti Bersama :D

Nah sekarang recalling dulu, mencoba mengingat dan mengurutkan, selama 7 hari itu aku kemana aja ya?

Lebaran I: sholat Ied di lapangan Berjo, godean. Lalu dilanjutkan keliling ke sodara2 di sekitar godean (tenon, nasri, ngijon).
Lebaran II: di Beluran. Berkumpul bersama sepupu2 dan ponakan2. Masak2, ngobrol2, ada hiburannya liat ponakan joget2. Sayang ga jadi lomba makan kerupuk ;)
Dilanjutkan ke rumah baru eyang Sri di pogung. Lalu sore hari ke Bantul.
Lebaran III: ke Berbah. Siangnya lanjut ke Krapyak, terus ke Sawangan.
Lebaran IV: ke acara trah (kumpul keluarga besar), sorenya nge-mal, Ambarukmo Plaza.
Lebaran V: sebagian besar karyawan sudah mulai ngantor, kecuali yang masih melanjutkan cuti, cuti tapi ga bersama ;)
Mengurus urusan pribadi, ke Bank, Toko Buku, dll.
Lebaran VI: ke Beluran. Sudah sepi. Sodara2 dari luar kota sudah kembali ke kotanya.
Lebaran VII: saatnya aku dan suami yang harus kembali ke Balikpapan.

Banyak kan lebarannya? :D

Sedikit catatan tentang Jogja: sudah mulai macet, tapi tetap adem.
*apalagi pas bulan juli-agustus, adeemm beneerr! Brrrr..... :)

Sekarang sudah tanggal 9 Syawal, dan aku belum memulai puasa Syawal.
Besok ya, in sya Allah.

Moon of Ramadan

Bulan Ramadhan itu memang istimewa, entah apakah "setan-setan dibelenggu" itu bermakna literal/denotasi?
Dengan "alat" apa? Tentu bukan borgol/penjara kan? :p

Tapi memang suasananya itu beda ya, mungkin karena hanya datang sebulan dalam setahun, dinanti-nanti. Dijanjikan pahala berlipat ganda. Sholat malam berjamaah. Tadarus Quran. Semarak. Semangat!

Lalu ketika Ramadan usai, kemana semangat itu? Dicuri "setan"? :)

Maka setelah Ramadan itu ada Syawal, katanya sih bermakna Meningkat, ada peningkatan amal. Itu indikator bagi yang Ramadannya sukses.

Kamu bagaimana?

08 August 2013

يوميا ٢٣

١ شوال ١٤٣٤
 Syawwal 1434 H 1

إن لكل قوم عيدا و هدا عيدنا

Happy Eid-ul Fithr to all my brothers and sisters!! :) المسلم أخو المسلم

تقبل الله منا و منكم
Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan kalian.

إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا
Sesungguhnya Allah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik.

Berbahagialah orang-orang yang sudah berusaha memperbanyak perbuatan baik. Mungkin ada beberapa rencana yang belum terlaksana.
Semoga terus semangat dan istiqomah.

Jadi kalo Ramadhan yang seharusnya 30 hari, jurnalnya cuma 23?
Berbahagialah, daripada ga menulis?

Kalo hafalan juz 'amma belum tuntas?
Berbahagialah, karena lumayan kan nambah beberapa surat dan memperbaiki bacaan yang masih salah.

Kalo baca bukunya belum selesai?
Berbahagialah masih bisa beli buku *sepertinya ga nyambung :D

Berbahagialah masih berkesempatan belajar bahasa Arab.
Berbahagialah masih bisa mudik ke Jogja.
Berbahagialah masih bisa bertakbir :

الله أكبر الله أكبر
لا اله إلا الله، الله أكبر
الله أكبر و لله الحمد

Berbahagialah, because I'm Muslim, inshaAllah.

كل عام و انتم بخير

Picture from here

02 August 2013

يوميا ٢٢

Jurnal kali ini dalam bentuk wawancara.
Yang mewawancara: aku
Yang diwawancara: aku

Silahkan kalo mau baca.
Semoga Ada manfaatnya (biar aku bisa termasuk dalam golongan manusia terbaik خير الناس أنفعهم للناس)

★: السلام عليكم
م : و عليكم السلام
★: كيف حلك ؟
م : بخير والحمد لله
★: هل أنت السعودية ؟
م : لا، أنا اندونيسية

★: oke, deh kalo gitu wawancaranya pake bahasa Indonesia aja ya?
m : oke oke, تفضل بالإندونيسية

★: Jadi kemana aja jarang muncul disini. Sekali muncul terus-terusan, ntar ngebosenin loh.
m : he..he.. Iya sok sibuk gitu. Eh emang kamu bosen gitu baca tulisanku?

★: mm...mm..... *salting ga bisa jawab :D
m : gapapa kali kalo bosen bilang aja, yang nulis aja kadang2 juga bosen, sama kita *toss*

★: *apaan sih* jadi sibuk apa mbak? Jadi ustadzah ya?
m : itu sibuk memperbaiki diri. Sebaiknya kamu juga sibuk memperbaiki diri sendiri aja, ngapain sibuk ngurusi orang lain, mentang-mentang kamu kurus ya! :D

★: iya tapi harus seimbang, setelah memperbaiki diri terus menebar manfaat untuk orang lain, mungkin ada yang butuh pertolongan? kan biar hidup kita ini bermanfaat buat orang lain *ngomongnya udah kayak ustadzah aja*
m : *loh yang ustadzah siapa ya?* *peran yang tertukar* Wahh jadi ga enak dibilang ustadzah. Guru! Mungkin lebih tepatnya Observer ya, kan mengamati tingkah anak-anak, ikut main bersama, berbagi ilmu. Anak-anak justru seringkali lebih maju, lebih kreatif. Contohnya aja dalam menghafal Qur'an itu, saya ketinggalan banyak.

★: oh iya, sekolah yang menggunakan metode Sentra itu ya? Cerita dong!
m : iya bagus tuh metodenya, pengen cerita juga, tapi saya juga belum paham benar. Yang saya ingat tuh ada Pijakan, Pilihan, Recalling, Observasi, Bahasa Positif, Jurnal. Kapan-kapan ya saya ceritain, saya harus belajar dulu.

★: oke deh mba, makasih ya sudah mau wawancara. Sering-sering posting di blognya ya.
m : insyaAllah, doain aja supaya bisa menang melawan malas ;)

★: شكرا جزاك الله خير
m: و إيك