19 April 2011

Hidden and Seek

lagi males nulis :p
maen tebak-tebakkan aja yukk!!

Bisakah kalian mencari, ada berapa dan dimana Buah Belimbing yang tersembunyi di foto pohon berikut ini?
(eh maap kalo ga keliatan, sudah ku resize hehe..., tebak aja ya!)



Mau tau jawabannya??
Nih ku kasitau,
sssttt............... tapi jangan kasitau yang lain ya, ntar diambil aku ga kebagian :p

08 April 2011

Different Recitations

Narrated 'Umar bin Al-Khattab: I heard Hisham bin Hakim reciting Surat-al-Furqan during the lifetime of Allah's Apostle, I listened to his recitation and noticed that he was reciting in a way that Allah's Apostle had not taught me. I was about to jump over him while He was still in prayer, but I waited patiently and when he finished his prayer, I put my sheet round his neck (and pulled him) and said, "Who has taught you this Sura which I have heard you reciting?" Hisham said, "Allah's Apostle taught it to me." I said, "You are telling a lie, for he taught it to me in a way different from the way you have recited it!" ..

Then I started leading (dragged) him to Allah's Apostle and said (to the Prophet), " I have heard this man reciting Surat-al-Furqan in a way that you have not taught me." The Prophet said: "(O 'Umar) release him! Recite, O Hisham." Hisham recited in the way I heard him reciting. Allah's Apostle said, "It was revealed like this." Then Allah's Apostle said, "Recite, O 'Umar!" I recited in the way he had taught me, whereupon he said, "It was revealed like this," and added, "The Quran has been revealed to be recited in seven different ways, so recite of it whichever is easy for you."

(See Hadith No. 514, Vol. 6)

Volume 9, Book 93, Number 640 Sahih Bukhari

masih pentingkah kita berbeda?


semalem aku nonton film "?" (Tanda Tanya), tag line nya: masih pentingkah kita berbeda?
inti ceritanya tentang toleransi di negara indonesia (sepertinya latar belakang film ini di daerah Semarang), yang memang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.

film ini membuatku mengingat lagi makna toleransi dari berbagai pengalaman yang ku alami. Aku pribadi tidak ada masalah dengan toleransi, aku memang dilahirkan dari keluarga yang multikultural (Mamaku Manado Kristen, Papaku Jawa Islam yang mungkin agak2 kejawen). Aku juga ga ngerti kenapa aku bisa jadi seorang muslim, mungkin ini yang namanya hidayah, Alhamdulillah :))

Waktu ku kecil aku ikutan teman-teman muslimku mengaji, ketika hari minggu aku pun ikutan sekolah minggu. dulu, entah kenapa aku disekolahkan di TK islam, mungkin karena dekat rumah. SD-SMA aku sekolah di sekolah umum (bukan sekolah agama). Kalo pas natalan ikutan nulis surat minta hadiah ke Sinterklas (pake ditaro di sepatu yang dikasi rumput itu hehe..), kalo pas Paskah ikutan juga nyari telor rebus, abis itu dimakan bareng-bareng. Dan jujur aja, sampe sekarang pun aku masih menikmati lagu-lagu rohani kristen.

Kalo ada acara keluarga, kadang ada juga tuh makanan non halal, tapi mereka selalu kasitau. kalo aku mau sholat juga tinggal bilang aja, ga ada yang ngelarang-larang (paling aku yang males, tapi itu duluuuu loh :p).
Pas aku mau pake jilbab (sewaktu aku kuliah, masih jadi anak kos) aku juga ga bilang-bilang keluargaku, dan mereka juga ga ada masalah.
Aku cukup dekat dengan sodara-sodaraku (walaupun mereka kristen), suatu ketika aku ikut kampanye parpol yang mayoritas anggotanya kristen, terus ada yang tanya gini, "gerejanya dimana?" padahal waktu itu aku udah jilbaban loh, ku jawab aja, "maaf bu, saya muslim :) ". dan ibunya tampak baik-baik aja tuh.

Justru aku yang heran, kenapa sekarang ini jadi sering banget ada kerusuhan antar agama dan suku.
Demi kepentingan siapa?

PS: buat bahan renungan jumat ini QS 49:13 (yang ga sibuk baca semua ayatnya ya :p)

04 April 2011

Menyusuri Mahakam

Judulnya Menyusuri Mahakam, tapi bukan berarti aku naik kapal sepanjang sungai mahakam loh, tapi aku mengunjungi kota-kota yang dilewati aliran sungai mahakam ini, yaitu Samarinda dan Tenggarong.
Kunjunganku ini adalah yang kedua dalam waktu setahun terakhir, yang pertama bersama adikku pada Mei 2010. kali ini aku ikut bersama sodara2 suamiku yang baru pertama kali ke sana, jadi aku tuh ceritanya jadi guide, guide yang sok tau :D

Kami jalan-jalannya pada hari senin seminggu yang lalu, 28 Maret 2011. Ada hal yang kurang mengenakkan di pagi harinya. Begini ceritanya, sodaraku bermaksud menyewa mobil untuk jalan-jalan, bertanya ke aku dimana tempat sewa mobil, ku kasih beberapa nomor telepon rental mobil yang ku lihat dari koran, dan kami pun sudah berencana akan berangkat pagi-pagi, jam 7, supaya jalan-jalannya bisa puas.
Ternyata sopirnya baru dateng ke rumah sodaraku (di Batakan) jam 8 pagi, terus harus jemput aku dulu kan di karangrejo, ehh dia nyasar, udah telpon2an padahal, dan untuk memudahkan, aku bersedia nunggu di jalan besar. sampe di jalan besar aku telpon sodaraku, menanyakan keberadaan mereka, dan apa jawabannya : Sopirnya ngambek! mereka ditinggal sama mobilnya di daerah yang mereka sendiri juga ga ngerti.
Terus sodaraku nelpon rental mobilnya lagi, dan sopirnya pun ganti, yang punya mobil yang nyetir, tapi karena dia ga terlalu ngerti jalan-jalan di Samarinda dan Tenggarong, maka di Samarinda ganti sopir lagi, pulangnya dari Tenggarong harus ke Samarinda lagi untuk ganti lagi sama yang punya mobil itu.
Dan karena berangkatnya sudah kesiangan, sekitar jam 9 dari rumahku, kami ga jadi deh mampir ke Agrowisata, disana kita bisa melihat Beruang Madu, simbol kota Balikpapan.

Tidak terlalu beda dengan kunjungan pertama ke Tenggarong, yang kami kunjungi kali ini masih yang itu2 juga, Museum Mulawarman (masih seperti dulu, belum update, masih 27 propinsi :p), Pulau Kumala (yang makin parah aja, Pura yang keren itu udah ga bisa dimasuki karena sudah longsor. tapi kali ini aku muteri pulau naik perahu), makan siang ditempat yang sama, di Tepian Pandan. tambahannya adalah pada kunjungan pertama aku (suami dan ade ku) ga tau kalo di belakang museum ada kraton kutai kertanegara, lah ga ada papan info juga sih, itu juga kami taunya karena dikasihtau sama yang jaga makam raja2 kutai kartanegara yang letaknya disamping museum.

Kalo pun ada yang berbeda adalah pada kunjungan kali ini aku sudah punya kamera DSLR :))
dan inilah oleh-oleh dari jalan-jalan kemaren:

Prasasti kerajaan Kutai Martadipura, kerajaan tertua di Indonesia
kraton Kutai Kartanegara (beda loh sama Kutai Martadipura)

Pura di Pulau Kumala yang lagi rusak

Rumah Lamin (Rumah Panjang), rumah adat suku Dayak
Jembatan yang melintasi sungai Mahakam, ada tulisannya: Gerbang Raja (Gerakan Membangun Masyarakat Sejahtera)

01 April 2011

The Guest of Honor

On my twitter's bio, i wrote like this: " I'm nobody. nobody's perfect. am i perfect?? ;p "
It's written because i was inspired by this lovely story: The Guest of Honor (The Stories of Nasruddin Hoja).

Nasruddin entered a formal reception area and seated himself at the foremost elegant chair.
The Chief of the Guard approached and said, "Sir, those places are reserved for guests of honor"
"Oh, I am more than a mere guest", replied Nasruddin confidently.
"Oh, so you are a diplomat ?"
"Far more than that"
"Really? So you are a minister, perhaps?"
"No, bigger than that too"
"Oho! So you must be the King himself, Sir", said the Chief sarcastically.
"Higher than that"
"What?! Are you higher than the King?! Nobody is higher than the King in this village!"
"Now you have it. I am nobody!", said Nasruddin.