06 March 2016

Thawaf Ifadhoh, Sa'i & Gerhana Bulan

Thawaf ifadhoh merupakan bagian dari ibadah haji (rukun haji), tapi berbeda dengan thawaf qudum yang ketika itu kita dalam berpakaian ihram, thawaf ifadhoh sudah tidak wajib lagi berihram, sudah Tahalul awal, cukur/potong rambut setelah melempar jamarat di Mina (10 Dzulhijjah).

Setelah puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, pada tanggal 9 Dzulhijjah, jama'ah haji bergerak ke Muzdalifah, dan bermalam di sana (idealnya sampai sholat subuh), setelah itu di pagi hari 10 Dzulhijjah ke Mina, melempar jumroh aqobah, lalu memotong hewan qurban, tahalul. Kemudian lanjut ke Mekkah untuk Thawaf ifadhoh & Sa'i dan kembali ke Mina sebelum maghrib (bermalam di Mina).
Tapi itu idealnya (cara Nabi Muhammad, SAW). Ada keringanan thawaf ifadhoh boleh dilakukan setelah selesai semua kegiatan di Mina (bermalam 3 hari di Mina = nafar tsani, untuk melempar jamaraat 'ula, wustho, aqobah. 11, 12, 13 Dzulhijjah).
Silahkan cari informasi yang lebih akurat, ikut manasik, atau tanya ustadz :)

Rombongan kami termasuk yang mengikuti nafar tsani, berada di Mina sampai tanggal 13 Dzulhijjah 1436 H (27 September 2015).
Pagi hari setelah melempar jamaraat, kami naik bis kembali ke hotel di Mekkah.
Rombongan kami berencana akan melakukan thawaf ifadhoh di hari Selasa. Hari Senin akan digunakan untuk istirahat. Tapi untuk yang khawatir akan haid di hari Selasa dipersilahkan untuk thawaf di hari Senin, sendiri (eh ber-2 atau 3 lah, ajak teman).
Aku termasuk yang melakukan thawaf duluan, ditemani suami dong! (dan teman-temanku "sekamar-seketiduran" yang setia. 1 kamarku berisi 5 orang wanita, yang ikut thawaf 4 orang + suami dan 1 orang teman sekamarnya. Jadi semuanya 4 wanita & 2 laki-laki).

Rencana awal aku akan thawaf jam 10 malam berbarengan dengan rombongan dari kloter lain tapi masih 1 hotel. Dari pengalaman thawaf qudum & sa'i, membutuhkan waktu sekitar 2-2,5jam.
Saat itu bis yang biasanya mengantar jama'ah haji sedang libur beroperasi. Jadi tidak ada pilihan, harus jalan kaki ke masjidil haram.
Setelah dipikir-pikir lagi, suamiku mengusulkan thawaf jam 2 dini hari, selesai thawaf bisa langsung ikut sholat subuh berjama'ah.
Oke. Baiklah.

Selasa, 28 September 2015

Kami berangkat dari hotel jam 2 dini hari. Sampai di masjid sekitar jam 2.30. Sudah padat (atau: masih padat? selalu padat?, khususnya di musim haji).
Kami masuk ke masjid dari pintu King/Malik Fahd (King-bahasa Inggris, Malik-bahasa Arab). Sempat berjalan keliling di lantai 1 sambil cari ruang untuk thawaf (rencananya mau mencoba thawaf di ring 1). Semua pintu masuk thawaf di Ring 1 tutup, untuk turun ke bawah ke lantai dasar juga tutup. Alhamdulillah setelah berjalan beberapa langkah, kami melihat ada pintu ke lantai dasar yang terbuka, kami pun langsung turun ke lantai dasar. Kami thawaf di lantai dasar. Karena kami ber-6 (rombongan kecil), maka thawaf menjadi lebih mudah (atau karena aku sudah punya pengalaman thawaf sebelumnya?). Thawaf kali ini lebih khusyu', lebih fokus, tidak terlalu memikirkan rombongan. Bisa mendekat & melihat maqam Ibrahim.
Tapi toh kami harus "kehilangan" 2 teman ketika selesai thawaf. Kami melanjutkan Sholat di belakang Maqam Ibrahim, minum air zamzam, ber-4. Kemudian  mencoba kontak 2 teman yang "hilang" supaya bisa sa'i bareng. Alhamdulillah kami bertemu saat sa'i.

Ada yang spesial saat sa'i kali ini.
Kira-kira saat memasuki lintasan ke 4 atau 5 (saat itu sekitar jam 4an, belum masuk waktu subuh), ada panggilan sholat (assholatu jami'ah). Kalau di masjidil haram memang adzan untuk sholat subuh 2x, kira-kira 1jam sebelum waktu subuh dan ketika masuk waktu subuh.
Tapi kan kalau mau sholat subuh ada iqomah dulu. Dan ini gak ada. Sholat apa ini? Kami pun bingung.
Mau ikut sholat atau melanjutkan sa'i? Kami memutuskan untuk melanjutkan sa'i dan akan sholat subuh selesai sa'i.
Setelah beberapa saat sholat dilaksanakan, kami memperhatikan bahwa jama'ah melakukan 2 kali ruku' dalam tiap raka'at.
Ooohhhh...... ternyata itu sholat gerhana bulan.
Dan setelah pulang ke Indonesia, selesai keseluruhan proses ibadah haji, baru deh cari info tentang gerhana bulan itu.
Subhanallah, ternyata itu adalah gerhana bulan saat "supermoon/blood moon", saat bulan dalam posisi terdekat dengan bumi.

Catatan:
Dan sekarang lagi "heboh" akan ada peristiwa gerhana matahari total yang "hanya" akan melintasi daratan Indonesia. Insya'Allah tanggal 9 Maret 2016.
Yuk kita ikut sholat gerhana matahari :)

No comments: