14 March 2016

Thawaf Wada'

Thawaf Wada' , thawaf perpisahan, merupakan ibadah terakhir di Masjid AlHaram Mekah. Setelah ini tidak ada kegiatan ibadah lagi di sini. Maka dilaksanakan menjelang kepulangan ke tanah air, Indonesia.

Jadwal kepulangan kloterku, 25 SOC, adalah hari Rabu 7 Oktober 2015 jam 8 pagi WAS dari bandara Jeddah.
Awalnya kami akan melaksanakan thawaf wada' setelah sholat isya' di hari selasa 6 Oktober 2015, tapi setelah melalui berbagai pertimbangan, termasuk cek kesehatan, akhirnya diputuskan kami melaksanakan thawaf wada' setelah subuh.
Iya, sebelum pulang ada cek kesehatan lagi, diukur suhu tubuh juga. Kalau terindikasi sakit / demam bisa ditunda kepulangannya, ikut kloter berikutnya.

Rombongan kami berangkat dari hotel sekitar jam 3, menjelang subuh. Naik bis, tidak berbarengan, tapi janjian di dekat Toilet 2.
Ketika kami masih menunggu ketua rombongan, beberapa teman ada yang akan masuk masjid duluan (termasuk ketua kelompokku. Hayooo, mau ikut ketua kelompok atau ketua rombongan?)
Tapi sejak awal aku dan suami berniat kali ini ikut bersama rombongan, ibadah terakhir di masjidil haram (hari sebelumnya kami sering berkelompok kecil saja. Sebenarnya memang lebih efisien sih). Kali ini kami akan mengikuti ketua rombongan, dimanapun thawafnya.

Bersama-sama kami masuk ke masjid, naik tangga jalan menuju lantai 2. Di dalam masjid jama'ah laki-laki dan wanita terpisah saf sholatnya, ada ruang khusus wanita.
Ketika akan memasuki ruang khusus wanita, ada yang membagikan roti dan minuman hangat. Alhamdulillah. Syukran, jazakunnallahu khayran.
Masih ada waktu untuk sholat tahajjud.
Kemudian sholat subuh.
Selesai sholat subuh, kami berkumpul lagi, kemudian berjalan bersama untuk thawaf.

Awalnya ku pikir kami akan thawaf di ring 2, tapi ternyata kami turun ke lantai dasar. Thawaf di lantai dasar. Alhamdulillah tidak sepadat yang kami bayangkan sebelumnya. Kepadatan (macet) saat thawaf biasanya terjadi di dekat/segaris dengan hajar aswad, tempat memulainya thawaf. Konon ada beberapa orang yang hanya ingin mencium hajar aswad saja tapi tidak thawaf. Padahal ini tidak ada tuntunannya, malah merepotkan diri sendiri dan buat orang lain tidak nyaman.

Tips untuk bisa mencapai hajar aswad: ikuti arus thawaf, berkeliling, sambil perlahan-lahan bergeser mendekat. Begitupun sebaliknya ketika akan keluar, ketika selesai thawaf, perlahan-lahan bergerak keluar mengikuti putaran.
*aku belum pernah mencium hajar aswad ya, bahkan melihat pun tidak karena tertutup padatnya orang, cuma sekedar memberi tips aja :)
Seringnya berpapasan sama orang yang maksa berjalan memotong arus.

Selesai thawaf kami sholat di belakang maqam Ibrahim dan minum air zamzam.
Selesai deh thawaf wada'. Alhamdulillah. Rabbana taqobbal minna.
Pada thawaf wada' ini tidak perlu sa'i.

Aku dan suami berpisah dengan rombongan. Jalan-jalan sendiri (eh berdua) berkeliling masjid, foto-foto, mengambil beberapa buku doa berbagai bahasa yang memang disediakan dan dipersilahkan untuk diambil.
Lalu kami jalan-jalan ke pertokoan di seberang masjid, mencari souvenir (nanti ada ceritanya sendiri ya).

Cerita di Madinah dan Rihlah ke Jeddah.
Juga tentang Haji di Arafah, Muzdalifah, Mina segera menyusul. Insya'Allah :)

No comments: