01 March 2016

Thawaf Qudum (Umrah)

Selasa, 8 September 2015 (WAS: Waktu Arab Saudi)

Rombongan kami tiba di Mekkah sekitar jam 8 malam. Berangkat dari Madinah sekitar jam 9 pagi. Menurut perhitungan, seharusnya perjalanan Madinah-Mekkah sekitar 6 jam, ya ditambah berhenti di Birr Ali (miqot) untuk niat umroh, lalu berhenti lagi untuk sholat dhuhur & Ashr (dijamak qoshor), diperkirakan sampai Mekkah sekitar jam 4 sore.

Tapi qadarullah bis yang kami tumpangi mengalami sedikit masalah, kehabisan bensin. Sempat berhenti sebelum memasuki kota Mekkah (di daerah mana aku gak paham, dekat tempat pemeriksaan bis-bis oleh petugas/polisi).
Lalu ketika sampai di kota Mekkah, pak sopir sempat beberapa kali mampir pom bensin, tapi kayaknya gak dapat (loh kok bisa ya? Kayak di Balikpapan aja, penghasil minyak & gas tapi kehabisan :p ).

Saat masih berkeliling mencari bensin itu, Kami merasakan suasana Mekkah yang sedikit hujan dan badai pasir. (FYI: ternyata Mekkah tidak seperti yang ku bayangkan sebelumnya: Gurun Pasir. Mungkin ada di beberapa tempat, lebih dominan adalah Bukit Batu. Dan banyak terowongan yang menembus Bukit Batu, Masya'Allah, canggih banget itu teknologi arsitektur bangunannya).

Lanjut lagi perjalanan ke hotel di Mekkah. Bis Kami pun mogok. Dan herannya gak ada petugas yang segera menolong. Kami menunggu cukup lama. Aku gak tau pasti kenapa.
Oia, sebelum mogok Kami sempat berhenti di semacam posko petugas haji Indonesia, lalu Kami diberi gelang dan kartu identitas.
Lalu entah bagaimana akhirnya bis kami bisa jalan lagi, dengan ijin Allah tentu :)
Tibalah kami di hotel Mobark Al Khalil. Alhamdulillah.
Hotelnya masih gres, baru! Masih tercium aroma cat.
(Nanti ku tulis khusus tentang hotelnya ya).

Sampai di hotel pembagian kamar, sholat maghrib & isya dijamak, istirahat sebentar, lalu persiapan untuk Umroh (Thawaf Qudum, Sa'i, Tahallul).
Karena kami sudah berihram dari Miqot di Birr Ali, jadi sudah gak boleh pakai wangi-wangian ya. Boleh mandi supaya segar, boleh ganti baju juga, asal tetap berihram (khususnya untuk laki-laki yang hanya pakai 2 lembar kain tanpa jahitan, tanpa underwear juga loh). Ihram wanita bebas, asal menutup aurat (seluruh tubuh kecuali telapak tangan & wajah tidak boleh ditutup), tidak harus berwarna putih, asal tidak "nge-jreng" aja warnanya, tidak menarik perhatian. Modest (sederhana). Hayaa'.
لكل دين خلق و خلق الاسلام الحياء

Kami (se-KBIH) sepakat akan berangkat dari hotel ke Masjidil Haram jam 10 malam.
Antri berangkat, karena ada rombongan lain yang akan ke Masjidil Haram juga.
Persiapan membentuk formasi barisan saat Thawaf: membuat 4 baris, yang laki-laki berada di barisan terluar, mengapit barisan ibu-ibu/wanita di tengah.
Karena belum pernah thawaf ya aku nurut yang sudah pengalaman aja. Belum bisa membayangkan bagaimana Ka'bah itu, sebesar apa. Dan seperti apa kepadatannya nanti. Kalau lihat di TV kan padat banget. Bismillah aja, lillahi ta'ala.
Labbaik Allahumma labbaik.

Sampai di pelataran masjidil haram sekitar jam 12 malam. Pemimpin rombongan mempersilahkan jama'ah yang mau ke toilet sebelum thawaf.
Oia, kami disarankan untuk membawa botol kecil berisi air zamzam, untuk mengantisipasi bila selesai Thawaf akan mengalami antrian saat mengambil/minum air zamzam.
Memang disunnahkan minum air zamzam setelah Thawaf & sholat 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim.

Saatnya masuk masjidil haram. Ingat!: dahulukan kaki kanan, baca doa masuk masjid:
اللهم افتح لي أبواب رحمتك
Kami masuk melalui pintu King Fahd (seingatku pintu nomor 79). Masuk lurus, langsung terlihat Ka'bah.

Kami melaksanakan thawaf di lantai dasar, jadi harus menuruni tangga dulu. Memulai thawaf dari hajar aswad (bila memungkinkan bisa memulai dengan mencium hajar aswad). Pastikan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri. Posisi kita sejajar dengan hajar aswad dan lampu hijau (tanda memulai thawaf). Mengangkat tangan kanan dan membaca بسم الله الله اكبر
diulang setiap melewati hajar aswad.

Sstttt.... (gak perlu mengeraskan suara ya). Boleh berdoa apa saja. Doa khusus ketika sampai di rukun Yamani (sudut sebelum sudut hajar aswad):

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Kami disarankan untuk membawa karet gelang sebanyak 7 buah. Setiap selesai satu putaran dipindah 1 dari tangan kanan ke kiri. Aku gak bawa. Dikasih sih sama teman satu kelompok, tapi gak ku pakai. Aku mengikuti yang lain aja. Gak sempat mikirin memindahkan gelang. Maklum baru pertama kali ini thawaf.
Tips:
Di thawaf selanjutnya aku lebih senang membaca surat-surat pendek secara berurutan saat thawaf. 1 surat tiap putaran. 7 putaran 7 surat (kalau terlalu pendek, diulang beberapa kali dan ditambah doa-doa).

Alhamdulillah thawaf qudum selesai, cukup padat, tapi asalkan kita mengikuti arus, insya'Allah lancar. Selesai thawaf sholat dibelakang maqam Ibrahim (sudah disediakan tempatnya oleh petugas masjid) 2 raka'at. Setelah itu minum air zamzam. Dilanjutkan sa'i dari bukit Shafa ke bukit Marwa (nanti ku tulis khusus ya).

Selesai sa'i dilanjutkan Tahallul, memotong sedikit rambut tanda Umrah selesai, larangan saat ihram sudah kembali halal. Boleh pakai baju berjahit & underwear, boleh pakai wangi-wangian.
Kenapa memotong rambutnya sedikit?
Iya kan belum haji, nanti ada tahallul lagi. Kecuali bagi yang rambutnya cepat tumbuh panjang, silahkan aja kalau mau dicukur.

Selesai Umrah sekitar jam 2.30 dini hari.
Mau menunggu waktu subuh (jam 5an) masih terlalu lama. Kami memutuskan untuk pulang ke hotel, beristirahat.
Pemimpin rombongan menyarankan kami untuk berjalan kaki ke hotel yang jaraknya sekitar 1,5km.
Alasannya supaya kami mengetahui keadaan lingkungan sekitar.
Alhamdulillah kami semua diberi kekuatan untuk bisa berjalan kaki ke hotel. Segala kelelahan yang mungkin terjadi kalau dipikirkan/dibayangkan ternyata bisa dilalui dengan senang, semangat & bahagia :)

Sampai di hotel kami istirahat, tidur.
Dan aku pun terbangun jam 5.30an WAS (telat sholat subuh!).
Melihat cahaya matahari pagi pertamaku di kota Mekkah. Masya'Allah, laa quwwata illaa billah.

No comments: