11 September 2016

Hari Arafah

Hari ini, 11 September, setahun yang lalu. Peristiwa jatuhnya crane di masjidil haram. Hujan cukup deras dan badai. Mekkah sempat banjir sebentar.

Hari ini, 9 Dzhulhijjah 1437 H.
9 Dzhulhijjah setahun lalu, 1436H di tanggal 23 September 2015, sebagian ada yang tanggal 22 September 2015.

Hari Arafah ini adalah hari yang sangat spesial, khususnya untuk umat muslim.
Pada hari Arafah saat Rasulullah melakukan haji wada', dipercaya sebagai turunnya ayat Al Qur'an  اليَومَ أَكمَلتُ لَكُم دينَكُم وَأَتمَمتُ عَلَيكُم نِعمَتي وَرَضيتُ لَكُمُ الإِسلامَ دينًا (QS Al Maidah : 3).

Berikut catatan dari seorang teman WA tentang makna kata dan hikmah dari Arafah dan Wukuf.

*Arafah*
berasal dari kata _'arafa_ yakni _'mengetahui'_ atau _'mengenal'._

Kata ini digunakan untuk menjelaskan 'pengetahuan' dan 'pengenalan' terhadap kebenaran yang mendorong munculnya keimanan pada diri seseorang. (QS. Al-Maaidah, 5:83).

Di ayat lain, kata _'arafa_ digunakan untuk menjelaskan pengetahuan terhadap tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar di muka bumi dan di jagat semesta ini. 

Orang yang mencapai tingkatan ini disebut _'arif._ Kata benda dari _'arafah_  ini adalah _ma'rifah (ma'rifat)_ yang bermakna pengetahuan yang mendalam tentang ilmu Allah yang tertulis dalam Al-Qur'an maupun yang terhampar di alam semesta. (QS. An-Naml, 27:93).

Lebih jauh, kata _'arafa_ mengalami berbgai bentukan kata yang berkonotasi positif pada proses spiritualitas seoang hamba Allah.
Diantaranya adalah _'urfaa, ma'ruufa,  dan ma'ruufah._

Kata _'urfaa_  dan _ma'ruuf_ memberikan konotasi tentang kebaikan dalam sikap, perilaku, kata-kata dan perbuatan yang membawa manfaat bagi orang lain. (QS. Al-Mursalat, 77:1; Al-Baqarah, 2:263;  An-Nisa', 4:114; Luqman, 31:15).

Sedangkan kata _ma'ruufah_ menjelaskan bahwa menjalankan agama ini haruslah disertai ketaatan yang sempurna. Bukan sekedar ikut-ikutan atau terpaksa.
Ketaatan seperti ini didapatkan dari kepahaman  tentang kebesaran Allah  _(ma'rifatullah)_ yang melahirkan ketaqwaan sejati. Buahnya adalah kemenangan hakiki. (QS. An-Nuur, 24:52-53).

* Wukuf di Arafah*
Tanggal 9 Dzulhijjah adalah puncak ritual ibadah haji di tanah suci.
Di padang inilah jamaah haji memulai ritualnya dengan cara berdiam diri melakukan perenungan dan bertafakur tentang substansi kehidupannya sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. Perenungan yang memakan waktu sekitar 5-6 jam –Zhuhur sampai Maghrib – itu kita kenal sebagai ritual _Wuquf._

Ia berasal dari kata _waqafa_ yang bermakna 'berhenti'.  

_Wuquf_  mengajari umat Islam agar sejenak menghentikan aktifitasnya, berhenti dari kegiatan apapun agar bisa melakukan perenungan jati diri. 

Dengan perenungan ini, akan terjadi proses terbukanya hijab kegelapan atas semua dosa dan maksiat yang pernah kita lakukan.
Dan terbuka pula hijab-hijab yang lebih halus dalam jiwa kita. Hingga kita mampu menggapai derajat _ma'rifah (ma'rifatullah)_ di padang Arafah.

Rasulullah saw bersabda,  _*"Tidak ada haji tanpa wuquf."*_

Artinya, tidak ada haji tanpa perenungan di Arafah.
Tidak akan pernah ada pencapaian puncak keislaman sorang muslim, tanpa ma'rifatullah di Padang Pengetahuan.
Karena sesungguhnya, ini baru permulaan bagi perjalanan spiritual berikutnya seperti: lempar jumrah di Mina, thawaf di seputar Ka'bah dan diakhiri dengan Sa'i antara Shafa dan Marwah.

_Arafah_ adalah tonggak berubahnya sebuah keraguan dari ketidakpastian menjadi sebuah keyakinan yang kokoh berdasar pengetahuan yang mendalam, hingga siap berkorban demi untuk Allah, dalam bentuk  kebajikan buat sesama.

Jadi, Padang Arafah adalah tempat suci yang mengantarkan setiap jamaah haji untuk memulai dan memperbaharui KOMITMEN nya dalam mengarungi kehidupan spiritualnya.

Sebuah komitmen yang terbentuk dari lembah pengetahuan yang dalam; serta sumber-sumber ilmu yang jernih; dan sungai-sungai spiritual yang mengalir deras ke samudera ma'rifat; berharap untuk bisa bertemu dan dipeluk dalam rengkuhan kasih sayang Allah Sang Penguasa segala Pengetahuan, Dzat yang Maha Berilmu, Maha Bijaksana dan Maha Cinta... 

*******
Selamat berwuquf di Arafah, semoga mendapat anugerah Haji Mabrur.

Dan selamat berpuasa Arafah, saudaraku di tanah air, semoga Allah segera mengundang kalian untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah yang suci....

No comments: