08 September 2016

Madinah: Berkeliling Kota

Jadwal jalan-jalanku di Madinah seharusnya 2 kali.
Yang pertama bersama kloter di hari Rabu 2 September 2015.
Yang kedua bersama rombongan bimbingan haji, di hari Sabtu 5 September 2015.

Jadwal jalan-jalan bersama kloter aku tidak ikut, karena....... ketinggalan (ditinggal?!). Akibat kurang koordinasi dan kurang komunikasi.
Yang tidak ikut adalah para ibu-ibu kelompokku, karena memang terlambat datang ke tempat pertemuan (meeting point) dimana bis kami berada. Dan agak bingung juga dimana tempatnya. Jadi ya kami menunggu saja di hotel. Lihat-lihat toko di sekitar hotel. Sebagian teman ada yang belanja kain untuk membuat scarf/syal identitas kelompok.
Aku memilih duduk di lobi sambil internetan, ada free wifi. Kalau di kamar sering tidak bisa. Mumpung ada waktu luang juga, dan hotel sedang sepi karena banyak yang sedang tour.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah 'alaa kulli hal 😊

Malamnya ada seorang teman dari teman satu kelompokku, yang sedang menetap di Madinah datang, menawarkan kami apabila mau jalan-jalan, dia bersedia menemani kami berkeliling dan mencarikan kendaraannya.
Semangat deh ibu-ibunya yang belum sempat jalan-jalan, membujuk bapak-bapak untuk mau jalan-jalan lagi.

Begitulah, esoknya kami berkeliling kota Madinah, "masjid to masjid tour" plus jabal Uhud. Dan ditutup dengan acara makan Bakso, khas Indonesia.
Masjid yang kami kunjungi antara lain:
Masjid Qiblatain, masjid Khandaq, masjid Quba (di samping masjid Quba ada museum loh). Lalu kami ke masjid Ijabah, ketika kami ke sana masjid lagi tutup. Kembali ke masjid Nabawi kami jalan dari masjid Ijabah, melewati masjid Bukhari, yang juga sedang tutup.

Jalan-jalan di hari Sabtu 5 September 2015.
Ke Jabal Magnet. Jadi ada jalanan tanjakan ke gunung (jabal), tapi bisnya seperti tertarik ke atas. Sopir bis membuktikan dengan mematikan mesin kendaraan, dan bis tetap melaju.
Pernah ada acara sains yang berasumsi bahwa peristiwa ini hanya tipuan mata. Sebenarnya jalanannya memang turunan. Wallahu a'lam.
Dari Jabal Magnet kami ke Kebun Kurma. Tepatnya ke toko kurma yang terletak di Kebun Kurma. Karena jamaah sibuk beli kurma, bukan lihat perkebunannya (selain karena panas, juga karena waktunya sempit. Sebagian besar ingin segera kembali, sayang bila melewatkan kesempatan sholat fardhu di masjid Nabawi).
Dari kebun kurma kami berencana ke percetakan Al Qur'an, tapi ternyata sedang tutup.
Perjalanan dilanjutkan ke masjid Qiblatain. Lalu kembali ke hotel.

Yang sangat ingin ku kunjungi adalah toko buku. Kabarnya Madinah ini kan semacam "kota pelajar"nya Arab. Tempat berkumpulnya para ulama. Tapi selama jalan-jalan aku tidak menemukan toko buku yang besar dan lengkap. Aku cari buku belajar bahasa Arab, Madinah Arabic Reader tidak nemu (dan nanti aku menemukannya di toko buku di Mekkah).

Di sekeliling masjid Nabawi malah sedang ada pameran tentang siroh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
Dan ada pameran Asmaul Husna.
Kedua pameran ini sempat ku kunjungi.
Selain itu ada juga pameran Al Qur'an, nah yang ini belum sempat ku kunjungi, sepertinya belum buka karena aku dan suami berkunjung terlalu pagi.
Rencana kami mau tunggu sampai buka, sambil jalan-jalan sekitar sana. Tapi dalam perjalanan kami bertemu seorang Bapak yang nyasar, berasal dari Bima NTB. Kami mengantarkan Bapak itu ke hotelnya.

PS:
Hari ini setahun lalu, aku dan kloterku sudah sampai di Mekkah. Siap2 mau thawaf Qudum.
Tapi ceritaku di Madinah belum tuntas.

No comments: